"Menemukan sesuatu hingga menjadi begitu berarti"

Bertemu Bapak Menteri (Bagian 1)

 Edisi 11 November 2020


PENYEMANGAT BELAJARKU DI USIA SEKOLAH DASAR

Aku begitu ingat, masa kecilku dulu pada saat aku duduk di bangku sekolah dasar. Ke mana pun aku pergi, selalu kubawa kumpulan foto-foto bapak menteri yang duduk dalam kabinet pada masanya. Foto-foto tersebut, aku tempel di atas kertas karton yang aku potong persegi empat menyerupai KTP. Tatkala semangat belajarku menurun, cepat-cepat aku lihat deretan foto-foto tersebut sehingga kujadikan penyemangat serta sumber energi. Kutanamkan dalam lubuk hatiku yang paling dalam, kalau aku harus mampu menjadi seperti mereka. Akulah nantinya yang akan menjadi pengganti serta meneruskan pengabdian mereka pada negara Indonesia tercinta ini. Setelah itu, semangatku pun berangsur pulih kembali. Maka, alhasil, belajarku kembali giat dan semangat untuk meraih perdikat Ranking I juga kembali menyala-nyala.

Kini, aku bukanlah menjadi menteri. Tapi, aku adalah seorang guru. Justru ternyata, dari profesi inilah diriku bisa bertemu, berjabat tangan, foto bersama dengan bapak menteri. Dulu, dulu sekali, perasaan dan keinginan untuk bertemu dengan seorang presiden, seorang menteri adalah khayalan yang seolah-olah menggantung nun jauh di sana. Namun, apa yang tidak mungkin? Apa yang tidak bisa menjadi kenyataan? Seratus atau seribu jalan yang memungkinkan seseorang untuk sampai pada sebuah titik akhir hasil dari khayalan sebelumnya.

Andai saja, ada orang yang menganggap sepele dan mudah baginya untuk bertemu dengan orang-orang penting, itu sah-sah saja. Tapi bagiku, guna bisa bertemu dengan seorang menteri tentu butuh sebuah perjuangan panjang hingga dapat sampai ke titik tersebut. Pada saat aku punya cita-cita, dan melihat orang lain bahagia. Sungguh, aku pun bahagia. Karena aku berkeyakinan, manakala aku bisa turut serta merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, maka takdir baik akan berpihak kepadaku. Artinya, aku pasti bisa merasakan kebahagiaan, seperti  yang didapat dan dirasakan oleh orang tersebut.


Bersambung ......


No comments:

Post a Comment