"Menemukan sesuatu hingga menjadi begitu berarti"

Bertemu Bapak Menteri (Bagian 7)

  Edisi 17 Februari 2021


JALAN KEDUA BERTEMU BAPAK MENTERI

Setelah tepat berada di dekat Bapak Menteri dan Ibu Kepala P4TK Matematika, kami hanya bisa memandang mereka dan bertanya kepada Bapak Satpam; "Betul itu Bapak Menteri kan, Pak?", tanya saya kepada pria yang memakai seragam putih. Bapak Satpam pun mengangguk, mengiyakan serta meyakinkan kami bahwa pria yang sedang bersama Ibu Kepala adalah benar-benar Bapak Menteri Pendidikan, Bapak Muhadjir Effendy.

Tanpa diduga-duga, Ibu Kepala P4TK Matematika, seolah tahu maksud kami mendekat dengan memanggil kami dan berujar: "Mau berfoto sama Bapak Menteri ya?, Sini!". Kami pun beranjak kegirangan. Seperti anak kecil, tak mau saling mengalah, kami berebut ingin foto duluan. Padahal kami waktu itu hanya sekitar tujuh sampai sembilan orang saja. Bapak Menteri pun senyum-senyum melihat antusiasme kami yang ingin selfie bersama beliau.

Secara bergantian, dengan penuh kesabaran, Bapak Menteri mengabulkan keinginan kami berfoto bersama atau pun berdua saja. Bagi saya, betul-betul menjadi sebuah momen yang tak terlupakan. Berapa banyak teman-teman saat itu yang belum punya kesempatan berjabat tangan dan foto bareng Bapak Menteri, karena mereka tidak mengetahui kalau Bapak Menteri dan Ibu Kepala P4TK Matematika sedang keliling olahraga jalan pagi. Ya, dari sini saya menyadari bahwa dengan karya sederhana yang saya kirim kepada panitia sebuah eventn Nasional, ternyata mampu menjembatani keinginan saya yang sedari dulu menjadi sebuah impian; yakni ingin bertemu dengan Bapak Menteri.

Bersyukur dan tetap berharap, bisa bertemu dengan Bapak Menteri yang lain di suasana lomba yang penuh keakraban dengan guru hebat se-Indonesia. Hanya saja, usaha untuk dipertemukan dengan Bapak Menteri yang baru di tahun 2020 kemarin mengalami kegagalan. Di samping masih suasana pandemi COVID-19, ternyata karya saya di tahun 2020 kemarin hanya mampu masuk di 20 Besar saja. Belum bisa ke ranking 5 Besar. Semoga saja, di lain kesempatan, harapan ini tidak pupus dan tetap terpancang sebagai wujud dari Moto Hari Guru Nasional di tahun 2015 yang masih terngiang selalu: Guru Mulia Karena Karya.

Sumber: Foto Koleksi Pribadi


Sekian

No comments:

Post a Comment